­
­

Menengok Eksotisme Kawasan Mangrove Gunung Anyar Surabaya

By Ita Pebri - Sunday, September 15, 2019

Menengok Eksotisme Kawasan Mangrove GunungAnyar Surabaya

Kota Surabaya adalah kota yang terletak di tepi laut. Maka, wajar saja kalau hawa panas selalu menjadi teman akrab bagi warga Kota Pahlawan ini. Jadi, kalau ingin berwisata ke Kota Pahlawan ini, jangan takut panas. Kalau takut panas, akan rugi sendiri. Karena, kota ini mempunyai banyak tempat wisata yang sangat cantik dan eksotis. Salah satunya adalah kawasan Mangrove Gunung Anyar Surabaya.

Perjalananku ke kawasan Mangrove Gunung Anyar ini sebenarnya dipicu saat melihat foto kegiatan Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang di posting di Akun Facebook Bangga Surabaya.  Beliau berfoto dengan dengan latar belakang hiasan ranting-ranting yang meyerupai sarang burung. Terus di belakangnya  tampak sebuah danau yang cukup luas. Sebagai seorang Instagram Addict, tentu saja jiwa-jiwa selfieku langsung bergejolak, melihat indahnya lokasi tersebut. 

Pada Sabtu pagi, aku langsung saja bergegas untuk menuju ke lokasi, yang ternyata letaknya ada di Kawasan Mangrove Gunung Anyar Surabaya. Rutenya juga cukup mudah, dari jalan Merr langsung menuju ke timur, arah kampus UPN. Dari sini terus ke timur sampai mentok. Dari sini sudah terlihat spanduk besar yang bertuliskan Wisata Mangrove Gunung Anyar Tambak. 

Tidak sampai lima menit akhirnya saya tiba di lokasi Mangrove Gunung Anyar. Di dekat pintu masuknya terpampang papan besar bertuliskan” Taman Pertanian Terpadu Gunung Anyar Surabaya”. Kemudian tampak sseorang yang menjaga parkir kendaraan memanggil saya. Beliau memerintahkan kendaraannya agar diparkir terlebih dahulu sebelum masuk lebih dalam lagi ke kawasan Mangrove. 

“Dari gerbang bambu itu, mbaknya bisa masuk, trus ikuti saja jalur yang ada,” jelas petugas parkir tersebut. Ketika aku menanyakan tentang tiket masuknya, ternyata tidak ada, alias gratis. “Bayarnya hanya parkir saja, Rp 3.000,00, tapi nanti saja setelah selesai,” jelasnya lagi.


Setelah kendaraan terkunci dengan aman, aku langsung masuk melalui gerbang yang terbuat dari bambu. Lintasan untuk berjalan juga terbuat dari bambu yang direkatkan dengan erat. Lintasan bambu ini diletakkan seolah-olah menembus kedalam hutan Mangrove. Di kanan-kirinya terdapat pepohonan Mangrove yang di bawahnya tergenang oleh air.

Salah satu spot favorit disini adalah papan kayu yang dibentuk melingkar. Satu jepretan kamera saja tidak akan cukup untuk meng-capture spot ini. Apalagi dengan background pepohonan Mangrove yang cukup lebat dibelakangnya. 

Setelah puas ambil foto dispot pertama, langsung melangkah lagi ke jembatan kayu yang terlihat cukup unik. Jembatan ini melintasi sungai yang berada diantara lebatnya pepohonan Mangrove. Rimbunnya pepohonan disini membuat tempat ini terasa sangat sejuk. 

Perhatian saya langsung tertuju pada dahan pohon mangrove yang sengaja dibiarkan tumbuh sampai ke tengah jembatan. Jadinya para pengunjung yang akan melewatinya haruslah membungkukkan badan terlebih dahulu. 

Dahannya Kokoh Banget...Tapi Ga Berani lama-lama, Kasihan Pohonnya...
Karena dahannya terlihat cukup kokoh, iseng-iseng coba duduk diatasnya, dan ternyata memang kuat. Dengan beratku yang mencapai 68kg, dahan pohon ini tidak goyah sama sekali. Akhirnya spot ini sukses masuk menjadi keloksi foto Instagramku @itapebri. 

Dari jembatan kayu yang cukup manis itu, aku langsung berjalan lagi mengikuti rute yang ada. Setelah dari jembatan, jalan yang di lalui bukan lagi dari bambu, melainkan dari susunan paving. Di sebelah kanan terlihat banyak pohon mangrove yang diameternya cukup besar. Hampir tampak seperti hutan. Sedangkan pada sisi sebelah kiri tampak pohon Mangrobe yang sudah meninggi, meskipun ukuran diameternya tidak begitu besar. 

Tampak sesekali terlihat burung bangau putih yang hinggap dan terbang di tengah lebatnya pohon Mangrove. Pada area ini sesekali terdengar suara burung yang berkicau.  Jadinya seperti berada di alam desa yang penuh dengan kicau burung.

Satoe Nyali..Wani !!!
 Pada sisi sebelah kiri jalan banyak juga loh, lokasi yang bisa digunakan untuk beristirahat sejenak. Tempat istirahat ini terbuat dari semen yang dibentuk menyerupai meja dan kursi. Uniknya lagi, tiap-tiap tempat istirahat ini mempyntai tema yang berbeda. Ada yang dibuat mirip seperti bambu. Adapula yang diberikan patung binatang, seperti buaya dan panda yang imut. Asli, dijamin tidak akan bosen untuk melintasi kawasan Mangrove Gunung Anyar ini. 

Pada ujung jalan paving ini terdapat menara pantau setinggi 12meter. Menara ini terbuat dari besi dengan tangga putar untuk naik ke atasnya. Meskipun, agak gemetar, aku mencoba untuk naik keatasnya. Ketika sudah sampai diatas, ternyata, pemandangannya sangat luar biasa. Menikmati kawasan Mangrove Gunung Anyar dari atas sini, membuat aku terasa sangat kecil. Pemandangan yang ada membuatku lupa kalau aku takut akan ketinggian. Dari sini juga bisa terlihat sisi timur Kota Surabaya yang masih sangat asri.

Dari ketinggian menara pandang, aku langsung bergerak menuju ke dermaga yang lantainya terbuat dari kayu. Sedangkan atapnya terbuat dari dahan pohon. Pada sisi kiri dan kanan dermaga, terdapat gazebo bambu berukuran kecil yang sangat nyaman di pakai untuk beristirahat setelah lelah berkeliling. Dari dermaga inilah akhirnya aku memutuskan meneruskan petualanganku dengan menaiki perahu. tarifnya cukup terjangkau, untuk satu perahu yang bisa di isi oleh 6 sampai 7 orang dewasa, kita hanya perlu mengeluarkan uang sebesr Rp150.000,00.  
Dari pengemudi perahu inilah akhirnya aku tau, kalau bacgroud foto yang seperti sarang burung itu berada di seberang sungai. Tepatnya di kawasan mangrove yang baru saja di bangun. Jadi aku harus keluar dulu dari kawasan Mangrove ini, lalu membawa kendaraanku menuju sisi seberang sungai. Petugas perahu juga mengingatkan kalau kawasan tersebut masih belum sepenuhnya jadi, progresnya masih 25%.

Karena masih penasaran dengan sarang burung  itu, aku nekat aja memacu kendaraanku menuju lokasi yang disampaikan oleh petugas perahu. Tidak sampai 3 menit, akhirnya aku melihat hamparan bozem yang cukup luas dan di tengahnya terdapat sebuah pulau. Di tepi danau tersebut terdapat beberapa spot foto berbentuk sarang burung yang menjadi buruanku. 

Tidak mau buang waktu, aku langsung naik ke salah satu sarang burung yang terletak tepat di sisi danau. Bacground sarang burung yang di latarbelakangi oleh bozem yang indah, menjadikan kawasan ini sangat eksotis. Mumpung lokasi ini masih sepi, aku bisa berfoto dengan sepuasnya, Terimakasih Mangrove Gununng Anyar...ayo rek jelajahi kawasan wisata Suroboyo. (Ita Pebri)

  • Share:

You Might Also Like

2 Comments

  1. Aku belum pernah ke siniiii
    padahal rumahku rungkut
    kapan2 mau coba, ahhh
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete
  2. izin share ya admin :)
    buruan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
    ayuk... daftar, main dan menangkan
    Line : agen365
    WA : +855 87781483 :)
    Silakan di add ya contaknya dan Bergabung juga ya :)

    ReplyDelete