Suasana Sarangan Yang Selalu Menggoda
Bagi anda yang bepergian ke Magetan, tentu tidak afdol jika tidak berkunjung ke Telaga Sarangan. Sejak pertama kali ke tempat ini hingga sekarang, danau ini tidak banyak perkembangannya, namun pesonanya masih saja membuat banyak wisatawan tertarik untuk mengunjunginya.
Perjalananku ke Sarangan ini sebenarnya atas permintaan dari putri kecilku yang bernama Desyanta Kiasati Nur Fajrina. Hari Sabtu siang setelah aku dan suami menjemputnya di sekolah, yaitu SDIT Badrussalam, tiba-tiba saja dia meminta pergi ke Telaga Sarangan.
" Ma... main ke Sarangan yuk..."
" Lah tumben minta ke Sarangan..knapa..?"
" Enggak-papa, pengen maen-maen aja Ma"
Sebenarnya jarang-jarang anak gadisku ini minta berwisata ke Telaga Sarangan. Akhirnya, setelah makan siang, kami bertiga langsung berangkat naik ke Telaga Sarangan. Aku sendiri aslinya masih cukup ngeri untuk naik ke atas Gunung Lawu ini. Mengingat baru saja terjadi kecelakaan tunggal, sebuah mobil yang terjun ke jurang di atas kebun strawberry. Tapi demi keinginan kami yang sudah lama tidak merasakan sejuknya hawa Telaga Sarangan, akhirnya kami memberanikan diri.
Untungnya saat ini bukan musim liburan, jadi jalanan menuju ke Telaga Sarangan tidak macet. Kalau macet, di jamin Suami bakalan keder untuk naik ke jalur Sarangan yang terkenal sangat curam ini. Apalagi suasananya sedang mendung-mendung mesra.
Setelah hampir setengah jam perjalanan, akhirnya kami sampai di pintu masuk kawasan wisata Telaga Sarangan. Untuk tiket masuk ke Telaga Sarangan ini sekarang sudah naik menjadi Rp 19.000/orang di tambah asuransi Rp 1.000/orang, jadi total Rp.20.000/orang. namun untuk parkir kendaraan kita tidak akan di kenakan lagi, alias sudah GRATIS.
Untuk menikmati Telaga Sarangan ini kita bisa menaiki mobil untuk keliling telaga, atau mobil bisa kita perkirkan ke lokasi parkir yang telah di sediakan. Dan kami bertiga akhirnya memilih opsi kedua, yaitu memarkirkan mobil, lalu kami jalan kaki. Dengan cara ini kami bisa menikmati suasana Telaga Sarangan dengan lebih leluasa.
" Ma, mainan ayunan dulu ya...?" pinta Si kecil
" Hah...sudah kelas 5, masih mainan ayunan..?" tanyaku meledek
" Yo Gapopo, kan pengen...."
Dari Parkiran mobil, suasana Telaga Sarangan sudah mulai terasa. Saat ini kawasan wisata ini sedang dalam masa renovasi. Jadi di pinggir telaga terlihat babarapa pekerja yang sedang memasang paving.
![]() |
Terlihat Ruwet ya... |
Atomosfer Telaga Sarangan benar-benar membuatku kembali ke masa kecil. Mulai dari pedagang kaki-limanya yang berjualan pernik-pernik dan kaos bertiliskan Telaga Sarangan. Penginapan-penginapan yang terlihat ramai serta hawanya yang cukup sejuk. Entah kenapa aku merasa penataan lokasi wisata ini masih belum cukup apik. Dari parkiran kendaraan untuk menuju ke Telaga sarangan saja, kami harus sedikit berdesakan serta harus berhati-hati karena ada banyak mobil dan motor yang bersliweran.
Untuk menyenangkan si kecil. Langsung saja kami bertiga menuju ke taman kecil yang berisikan permaianan anak-anak. Mulai dari ayunan single, ayunan untuk ber-4 maupun papan seluncur. Area playground ini memang lokasi favorit dari Kiasati. Di sini Kia benar-benar memuaskan hasrat anak kecilnya, yaitu bermain ayunan sama ayahnya
![]() |
Buah Kersen/Keres |
Playgound ini terletak di samping Telaga Sarangan. namun dari telaga tidak akan terlihat, karena tertutup oleh lapak penjualan pernik-pernik Telaga Sarangan. Selain ayunan, si kecil dan ayahnya ini suka sekali berburu buah kersen yang tumbuh lebat di lokasi ini. Buah yang berbentuk bulat, berwarna merah dan besar ini menjadi buruan ayah dan anak. Mereka terlihat saling berlomba untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya buah kersen yang rasanya manis ini.
![]() |
Sate Kelinci Khas Telaga Sarangan |
Setelah puas bermain di playground akhirnya kami mulai menjelajah pinggiran Telaga yang di sebut juga Telaga pasir ini. Kami mulai berjalan beriringan di pinggiran telaga sebelum akhirnya merasa lapar..hehe. Kalau sudah bermain ke Telaga Sarangan sangat rugi jika tidak merasakan sate kelinci. Tidak terlu waktu lama hingga akhirnya kami memesan sate kelinci, sate ayam dan semangkok bakso. Harga kuliner di sini cukup ramah di kantong kok, Untuk sate kelinci harganya Rp 15.000/porsi, sate ayam Rp 12.000 dan semangkok bakso hanya Rp 10.000.
Kalau untuk mengitari keseluruhan telaga ini mungkin bisa makan waktu 1 jam lebih, karena luasnya yang mencapai 30hektar. Maka tidak heran banyak wisatawan yang akhirnya menyewa kuda untuk berkeliling mengitari Telaga Sarangan. Harga sewanya untuk sekali putaran Rp 60.000. Ini terbilang cukup murah lo...karena si empu kudanya harus berlarian atau berjalan mengitari telaga sarangan untuk menuntun kudanya.
![]() |
Me And Little Me... |
Selain kuda, wisatawan di sini biasanya juga menyewa speedboat untuk berkeliling telaga. Namun pastikan anda mempunyai nyali besar ya..karena biasanya pengendaranya sering memacu speedboatnya dengan kecepatan tinggi. harga sewanya Rp 150.000 untuk 3 putaran.
![]() |
Wefie Dulu Sebelum Pulang.. |
Sebelum pulang kami bertiga menyempatkan diri dulu untuk berfoto-foto ria. Di Telaga Sarangan ini, ada beberapa tempat yang menjadi favorit untuk berfoto. Tugu Telaga Sarangan menjadi spot foto paling di minati oleh para wisatawan. Kami harus sedikit bersabar untuk mengantri sebelum bisa berfoto di spot ini.
Setelah puas menikmati Telaga Sarangan, akhirnya kami sepakat untuk pulang. Karena hari juga sudah sore, waktunya si kecil untuk mandi.
1 Comments
izin share ya admin :)
ReplyDeleteburuan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
ayuk... daftar, main dan menangkan
Line : agen365
WA : +855 87781483 :)
Silakan di add ya contaknya dan Bergabung juga ya :)