Ke-elokan Taman Ekologi Gunung Anyar semakin Terlihat
By Ita Pebri - Friday, January 18, 2019
Ke-elokan Taman Ekologi Gunung Anyar Semakin Terlihat
Pada Hari Minggu pagi .seperti biasa, saya dan suami mempunyai planning untuk bersepeda santai. Rencananya kami akan bersepeda ke kawasan Car Free Day (CFD) yang ada di jalan Darmo. Namun rencana tersebut gagal total, karena kami berdua termyata sama-sama bangun kesiangan..hehehe. Karena sinar matahari sudah mulai terasa menyengat, terpaksa kami berubah pikiran.
" Yah, gowes ke Mangrove Gunung Anyar aja yuk...udah panas nih " pintaku sama suami yang sibuk memompa ban sepeda.
Mendengar permintaanku, suami hanya menganggukkan kepala saja, mendengar permintaanku. Tumben sekali suami terlihat pasrah, mungkin karena melihat sinar matahari yang sudah semakin menyengat. Entah kenapa, sinar matahari pada Minggu pagi ini cukup menyengat.
Tepat pukul 06.30wib, kami berdua berangkat mulai bersepeda. Karena sudah hampir 1 bulan tidak pernah menggenjot pedal, kayuhan kaki-kaki kami berdua terasa masih kaku. Perlahan-lahan, kami menyusuri jalanan di komplek kediaman hingga keluar menuju ke jalan raya. Lucunya, kami sering berpapasan dengan tetangga yang rupanya sudah balik dari acara bersepeda. Hehe, mereka sudah balik, namun kami baru saja akan mulai.
Setelah bersepeda selama 10 menit, akhirnya kami sampai di dekat lokasi dari Mangrove Gunung Anyar. Oh iya, sekarang Mengrove Gunung Anyar memiliki sebutan baru, yaitu menjadi Taman Ekologi Gunung Anyar. Mungkin di berikan nama baru agar berbeda dengan kawasan Mangrove Gunung Anyar yang lain. Karena memang di Gunung Anyar ini terdapat 2 kawasan mangrove yang cantik sekali.
Di pintu masuk dari Taman Ekologi Gunung Anyar ini, kami berdua sudah di sambut dengan deretan pohon cemara yang berdiri tegak di sisi kanan dan kiri pintu masuk. Rupanya pohon cemara ini ukurannya sudah lumayan tinggi, sehingga terasa cukup teduh bila di lewati.
Setelah melewati jajaran pohon cemara, kami langsung membelokkan sepeda kami ke arah kantor dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya (DKPP). DKPP ini merupakan dinas yang di tunjuk oleh Pemerintah Kota Surabaya untuk mengelola Taman Ekologi Gunung Anyar ini. Dari awal kami ke tempat ini, kantor ini sesalu menarik perhatianku. Meskipun bangunannya cukup sederhana, dengan dinding dan atap yang terbuat dari anyaman bambu, namun cukup asri bila di lihat.
Di belakang kantor DKPP terdapat wc umum yang cukup bersih dan bisa di gunakan oleh para pengunjung untuk buang air kecil atau buang air bessar.
"Ma, sepedanya parkir di sini aja ya...terus kita jalan kami menelusuri kawan ini" kata suami.
" Hah..jalan kaki...?"
" Iya, kalau pake sepeda, kita ga akan bisa menysuri track bambu itu" kata suami sambil tangannya menunjuk ke joging track bambu yang cukup unik.
Setelah menaruh sepeda di bawah pohon besar, aku akhirnya menuruti permintaan suami untuk "jalan Kaki". Dari kantor DKPP ini kami mulai berjalan melewati lokasi dari pembibitan tanaman mangrove. Lokasinya berada tepat di samping bangunan kantor DKPP. Tempatnyanya cukup sejuk dan di bawah bibit-bibit ini terlihat banyak ikan yang berenang dengan santainya.
Puas melihat-lihat bibit tanaman bakau, kami berdua langsung menyusuri Jogging Track untuk masuk ke area yang lebih dalam lagi. Jogging track ini terbuat dari bambu yang di susun berjajar dengan lebar sekitar 1 meter dan berjarak sekitar 30am dari atas tanah. Tidak jauh dari pintu masuk jogging track, terdapat musholla bambu yang cukup teduh. Musholla ini terlihat bersih dengan tempat untuk berwudhu di sampingnya.
Selain musholla yang unik, di sekitar Jogging Track bambu ini juga terdapat beberapa tempat yang sangat cantik berfoto selfie...lumayan loh, bisa untuk di upload di IG. Tempat untuk selfie ini sebenarnya merupakan tempat untuk istirahat sambil duduk-duduk. Terbuat dari bambu yang di bentuk melingkar. Jumlah tempat duduk cantik ini ada sekitar 5 buah. Bentuknya ada yang single dan ada yang doble alis tumpuk.
Setelah melewati jogging Track bambu, kita akan melewati jembatan kecil yang terbuat dari bambu juga. Meskipun terbuat dari bambu jembatan ini cukup kokoh kok...buktinya aku pakai untuk lompat-lompat jembatannya enggak patah..hehe.
Dari jembatan bambu ini, kita akan menyusuri jalanan berpaving. Di kiri dan kanan dari jalan paving ini masih terdapat tempat istirahat yang terbuat dari bambu melingkar. Di tengah-tengah jalanan berpaving ini, terdapat jalan setapak. Jalanan setapak ini di buat dengan menembus pepohoinan bakau yang cukup rimbun. Jalan setapak ini ternyata menuju ke sebuah gazebo berukuran 5x5 yang ada di tengah pohon bakau. Asli keren banget.....
Karena hari sudah beranjak siang, aku dan suami tidak berlama-lama istirahat di gazebo. Kami terus melangkah ke arah timur dan bertemu dengan menara pandang yang menjulang tinggi. Menara pandang ini tingginya 12 meter. Untuk bisa menuju keatas, kita harus menaiki tangga yang bentuknya melingkar. Lebar anak tangganya cukup kecil, jadi hanya bisa di naiki satu orang saja secara bergantian. Sedangkan di atas, hanya di perbolehkan maksimal untuk 5 orang saja.
Dari atas menara pandang ini kami berdua bisa melihat kawasan Taman Ekologi Gunung Anyar dengan lebih luas. Dari atas, terlihat tumbuhan bakau, hamparan tambak nelayan dan aliran sungai ke muara. Suatu pemandangan yang sangat mempesona, meskipun sebenarnya aku agak-agak merinding...maklum...phobia sama ketinggian..hehe.
Puas menikmati kawasan mangrove dari atas, kami langsung menuju dermaga untuk melihat lalu-lalang perahu nelayan yang pulang dari melaut. Di lokasi inilah biasanya para pengunjung akan menyewa perahu untuk menyusuri mangrove hingga ke kawasan muara.
Tepat pukul 09.00wib, kamu memutuskan untuk kembali pulang. Kami berdua menyusuri jalanan paving hingga kembali ke belakan kantor DKPP untuk mengambil sepeda.
Oh iya, sedikit tips dari kami, jika ingin berkunjung ke kawasan Mangrove Gunung Anyar :
- Bawalah lotion anti nyamuk/sekedar minyak kayu putih, karena kawasan ini masih dalam tahap pengembangan dan pembangunan, sehinga masih banyak nyamuk yang beterbangan pada siang hari.
- Di pintu masuk dari kawasan Taman Ekologi Gunung Anyar ini masih terdapat lumpur pada beberapa bagian. Hindari berkunjung ke kawasan ini sehabis hujan, karena endapan lumpur akan membuat ban kendaraan anda kotor.
- Bawa makanan dan minuman sendiri, karena di kawasan ini belum ada food court.
- Bawalah topi untuk menghindari dari sengatam matahari.
- Selalu tanamkan budaya untuk membuang sampah pada tempatnya ya...
Berikut adalah Map dari lokasi Taman Ekologi Gunung Anyar ini :
1 Comments
izin share ya admin :)
ReplyDeleteburuan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
ayuk... daftar, main dan menangkan
Line : agen365
WA : +855 87781483 :)
Silakan di add ya contaknya dan Bergabung juga ya :)